Wednesday, June 30, 2010

Aku Mendamba Romo Yang

Aku Mendamba Romo Yang
[Puisi Romo oleh Arswendo Atmowiloto]

aku mendamba Romo yang penuh kasih
- bukan yang pilih kasih
aku mendamba Romo yang bajunya kadang kekecilan, kadang kegedean
itu berarti pemberian umat
sebagai tanda cinta, tanda hormat

aku mendamba Romo, yang galak tapi sumanak
kaku pada dogma, tapi lucu kala canda
yang lebih sering memegang rosario
dibandingkan bb warna hijau
aku mendamba Romo yang lebih banyak mendengar
dibandingkan berujar

aku mendamba Romo yang menampung air mataku
- tanpa ikut menangisi
yang mengubah putus asa menjadi harapan
yang mengajarkan ritual sekaligus spiritual

duuuuh, damba dan inginku banyak, banyak sekali
tapi aku percaya tetap terpenuhi
karena Romoku mau dan mampu selalu memberi
- inilah damba dan doaku, Romoku


eee, masih ada satu lagi
sekali mengenakan jubah, jangan berubah
jangan pernah mengubah, walau godaan mewabah
bahkan sampai ada laut terbelah
kenakan terus jubahmu
itulah khotbah yang hidup
agar aku bisa menjamah
seperti perempuan Samaria pada Yesus Allah Tuhanku

aku mendamba Romo yang menatapku kalem
bersuara adem
"Berkah Dalem ..."


*) dibacakan saat dialog interaktif, di kompleks Gereja St. Fransiskus
Asisi, Tebet,Jakarta, 20 Juni 2010

Saturday, June 26, 2010

Aku Sudah Menjawab Doamu

Ada seorang yg selalu menggantungkan hidupnya pada Tuhan sedang terkena bencana badai topan.. Semua orang di sekelilingnya sudah diselamatkan oleh tim penyelamat.. Tinggal dia saja..

Ketika tim penyelamat mau membawanya, dia berkata, "Aku sedang berdoa spy Tuhan menghentikan badai topan ini. Tuhanku pasti akan menjawab doaku dan menyelamatkanku.." Dia tetap di dalam rumah dan berdoa dgn khusuk sekali meminta Tuhan untuk meredakan badai topan itu..

Beberapa saat kemudian, Tim penyelamat datang lagi untuk memastikan apakah masih ada org2 yg tersisa yg belum diselamatkan dan menemukan org tsb sedang berdoa dan menolak untuk ikut krn dia percaya Tuhan akan menyelamatkannya dgn cara menghentikan badai topan..

Sampai akhirnya kali ketiga tim penyelamat datang dan ditolak, maka kemudian dia mati dihempas badai topan itu..

Ketika dia menghadap Tuhan, dia sedih sekali dan bertanya, "Tuhan, aku selalu berdoa kepadaMu, aku gantungkan hidupku.. Namun ketika aku sedang dalam bahaya, aku panggil namaMu, aku mohon Engkau hentikan badai topan itu.. Aku mohon Engkau menyelamatkan aku.. Namun, Engkau tidak menjawab doa-doaku dan Engkau biarkan aku mati.. Aku sedih dan kecewa sekali kepadaMu.."

Tuhan memandanginya dan menjawab dengan penuh iba, "AnakKu, Aku sudah menjawab doamu.. Bukankah Aku sudah tiga kali datang untuk menyelamatkanmu namun kau menolakKu?"

Kadang kita berdoa dan memohon padaNya, namun kita tidak peka dengan cara bagaimana Dia menjawab doa kita karena kita "memaksa" Dia menjawab doa sesuai pikiran kita.. GBU..

Josephine Yenni Widjaja
26 Juni 2010
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Monday, June 21, 2010

Tak Menanti Sempurna

Kita di utus
Pergi ber dua dua
Bawa khabar damai dan sukacita
Bagi dunia

Kadang kita ragu
Apa kita mampu
Sering malu malu
Slalu ngomong ah ah..nanti dulu

Mrasa diri tak berarti
Tak pantas untuk memberi...... padahal

Reff:
Dia Tak menanti kita sempurna
Tuk turut dalam karya PembebasanNya
Dia tak menanti kita jadi suci
Tuk boleh mengatakan apa yang benar di hati